http://onlineyana.blogspot.com/

Tuesday, December 22, 2009

Belajar di Penjara Dunia

“Dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin dan sebagai surga bagi orang kafir” (H.r.Muslim)

Dunia adalah penjara….benarkah? Mari kita cermati. Gunakan cara pandang berbeda. Koleksi kreasi bangun percaya diri. Seperti kisah berikut ini.

Laki-laki itu seorang ulama di zamannya. Pengarang kitab yang amat terkenal, Fathul Bari, syarah Shahih Al-bukhari. Kitabnya banyak ditiru. Fathul bari-nyalah yang asli. Siapa dia? Imam Ibnu Hajar al-Asqalani.

Suatu hari, sebagai qadhi (semacam hakim agung tingkat nasional) ia berkendara dengan keledai yang bagus, Mitshubishi Kuda kalau sekarang. Pakaiannya bagus. Performanya menyakinkan. Saat melintas di sebuah pasar, tiba-tiba seorang Yahudi pedagang minyak menghadang. Memegang tali keledai sang Imam, seraya berkata, “Ya Syaikhul Islam, Anda menyatakan bahwa Nabimu bersabda, ‘Dunia itu penjara orang beriman dan surganya orang kafir.’ Dengan penampilan Anda yang seperti ini, Anda di penajra seperti apa? Dan dengan keadaan saya yang begini ini, saya berada di surga seperti apa?”

Ibnu Hajar menjawab, “Dengan kondisi seperti ini, saya di banding dengan kenikmatannya yang Allah janjikan di akhirat, seolah dalam penjara. Engkau denga kondisi seperti itu, di bandingkan dengan siksa dan hukuman yang Allah ancamkan di akhirat nanti, sekarang berada di dalam surga.”

Luar biasa! Mendengar jawaban tersebut, Yahudi spontan menyatakan masuk islam. Sehebat apapun orang mukmin di dunia, ia masih berada dalam “penjara keterbatasan”. Segembel apapun orang kafir, mereka masih di surga, sebab masih ada neraka menyala menanti mereka.

Begitulah, Imam Ibnu Hajar mengajari cara pandang berbeda. Cerdas dan unik. Bagi orang beriman, segala keadaannya, sebaik dan sehebat apapun masih dalam jeruji penjara, dibandingkan kebebasan akhirat yang full nikamt. Begitu indah surga yang dijanjikan. (The Way to Win, Sholikhin Abu Izzuddin)